Bekasi, Global Post
Kementerian Agama sedang melakukan perlombaan MTQ, yang mana seluruh peserta diambil dari seluruh kecamatan yang ada di Kota Bekasi. Semua peserta akan diseleksi di kecamatan masing-masing dan yang lolos akan diikutsertakan pada tingkat kota.
Kelurahan Teluk Pucung telah mengirimkan peserta MTQ dalam perlombaan di Tingkat Kecamatan Bekasi Utara. Sutimin SH mengatakan kepada Global Post bahwa dalam seleksi perlombaan MTQ pihaknya mengundang tokoh agama, RT dan RW. “Jika ada siswa/murid yang berkompeten mohon untuk diikutsertakan dalam kegiatan MTQ,” katanya.
Kelurahan Teluk Pucung akan mengirimkan empat murid yang berasal dari MAN 1 Kota Bekasi, yaitu Abdul Salam khusus Tafsir Arab, Halimatus Sadiyah, Sdri Lutfiah. S dan Dian Mardiana khusus Syahril Qur’an.
Seluruh peserta se-Kecamatan Bekasi Utara berjumlah 26 siswa/murid dari semua tiap-tiap kelurahan. “Kita dari Kelurahan Teluk Pucung dalam hal perlombaan MTQ untuk tingkat Kota Bekasi, yang mana dari peserta MTQ Kecamatan Bekasi Utara yang rencananya akan dilaksanakan di Kecamatan Bekasi Selatan pada tanggal 14 hingga 16 Desember 2010. Mudah-mudahan Kecamatan Bekasi Utara bisa masuk dalam peringkat 3 besar,” ujarnya.
Mengenai nama-nama peserta MTQ Kecamatan Bekasi Utara yang akan diikutsertakan ke tingkat Kota Bekasi sudah diserahkan ke KUA Bekasi Utara. “Kita berharap dari Kelurahan Teluk Pucung mendapat peringkat 3 besar atau masuk dalam grand final. Rencananya apabila tingkat kota lolos, maka akan langsung di ikutsertakan pada tingkat propinsi,” ungkap Sutimin.
MTQ tahun ini lain dari tahun-tahun sebelumnya, dimana dalam perlombaan seluruh pesertanya merupakan putra-putri asli dari Bekasi. “Dalam hal ini kita mencari bibit-bibit baru,”tutur Sutimin.
H Madinah HL S.Ag, MM sebagai Kepala KUA Bekasi Utara membenarkan hal tersebut. Dia mengatakan pelaksanaan MTQ tingkat Kecamatan Bekasi Utara, sekaligus dilakukan untuk mencari bibit-bibit baru yang akan ditampilkan pada STQ Tingkat Kota Bekasi.
Dalam lomba STQ tersebut diikutsertakan untuk semua tingkatan, mulai dari anak-anak, remaja dan dewasa. Menurut H Madinah HL S.Ag saat ini sudah ada bibit-bibit baru yang nampak di permukaan yang harus terus dibimbing. “Untuk baca Al-Qur’an bukan lagi hanya tingkat kecamatan maupun propinsi, melainkan sudah tingkat internasional,” ucapnya.
dasarnya kata H Madinah, tujuan MTQ ini adalah memotivasi agar umat Islam harus bisa membaca Al-Qur’an. “Al-Qur’an harus tetap hidup dihati umat Islam karena merupakan Firman Allah dan Al-Qur’an merupakan salah satu Kitab Suci bagi umat Islam. Lebih bagus lagi selain dapat membaca Al-Qur’an ia juga bisa memahami makna yang terkandung di dalam Al-Qur’an tersebut,” tegasnya.
H Madinah menambahkan, tidak sembarang orang bisa membaca Al-Qur’an, karena ada hal-hal yang perlu diperhatikan. Ibarat lagu not-notnya harus jelas, sebagai contoh suaranya, panjang pendeknya, tajwidnya. (As*gp)
